Puisi “Wage Rudolf Supratman” : gonel.id

Salam kepada seluruh pembaca yang budiman! Puisi adalah salah satu bentuk sastra yang selalu menghadirkan keindahan dalam setiap kata yang diucapkan. Puisi lama merupakan salah satu jenis puisi yang masih diakui dan diapresiasi hingga saat ini. Kehadirannya memiliki makna dan pesan dalam setiap baris yang dibaca.

Dalam artikel ini, saya akan membahas 20 contoh puisi lama yang masih relevan untuk dibaca dan dipelajari. Yuk, simak lebih lanjut!

1. Puisi “Wage Rudolf Supratman”
Puisi yang berasal dari pencipta lagu kebangsaan Indonesia ini mencerminkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Dalam setiap baitnya, terdapat kegigihan untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.

2. Puisi “Senja di Pelabuhan Kecil”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan suasana senja yang penuh dengan kesepian dan ketidakpastian. Puisi ini menjadi salah satu puisi lama yang sangat terkenal hingga saat ini.

3. Puisi “Aku”
Karya Chairil Anwar ini menceritakan tentang perasaan seorang pria yang merasa terasing dari masyarakat. Puisi ini menggambarkan seorang pria yang merasa sulit untuk diterima di lingkungan sosialnya.

4. Puisi “Burung-Burung Manyar”
Puisi karya W.S. Rendra ini menggambarkan keindahan alam yang diisi dengan kebebasan burung manyar. Puisi ini memberikan inspirasi untuk memandang keindahan alam yang ada di sekitar kita.

5. Puisi “Aku Ingin”
Puisi karya Sapardi Djoko Damono ini menggambarkan perasaan seseorang yang ingin memiliki kebahagiaan dan cinta yang tulus. Puisi ini sangat terkenal dan sering dipakai sebagai bahan puisi dalam upacara pernikahan.

6. Puisi “Cintaku”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan perasaan seseorang yang jatuh cinta secara tulus. Puisi ini memberikan inspirasi untuk memahami perasaan cinta secara mendalam.

7. Puisi “Proklamasi”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan semangat perjuangan untuk merdeka. Puisi ini memberikan inspirasi untuk terus memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

8. Puisi “Kangen”
Puisi karya W.S. Rendra ini menggambarkan perasaan rindu kepada seseorang yang dicintai. Puisi ini banyak dipakai sebagai bahan puisi dalam upacara pernikahan.

9. Puisi “Ibu Pertiwi”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan keindahan alam Indonesia yang mempesona. Puisi ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga lingkungan dan alam yang ada di sekitar kita.

10. Puisi “Si Burung Merak”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan keindahan dan keanggunan burung merak. Puisi ini memberikan inspirasi untuk memandang keindahan burung merak yang ada di alam.

11. Puisi “Aku Ingin Hidup”
Puisi karya Sutardji Calzoum Bachri ini menggambarkan semangat untuk terus hidup dan meraih cita-cita. Puisi ini memberikan inspirasi untuk terus memperjuangkan impian dan cita-cita.

12. Puisi “Sendja Dalam Pancaran Lampu Jalan”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan suasana senja di jalanan kota yang penuh dengan hiruk pikuk aktivitas manusia. Puisi ini memberikan inspirasi untuk memandang keindahan senja di jalanan kota.

13. Puisi “Yang Lalu Biarlah Berlalu”
Puisi karya Sitor Situmorang ini menggambarkan bahwa masa lalu harus ditinggalkan dan dijadikan pelajaran untuk menghadapi masa depan yang lebih baik. Puisi ini memberikan inspirasi untuk meninggalkan masa lalu dan fokus pada masa depan.

14. Puisi “Merindu Lagi”
Puisi karya Ahmad Tohari ini menggambarkan perasaan rindu kepada seseorang yang sudah meninggalkan kita. Puisi ini memberikan inspirasi untuk menerima kenyataan dan melanjutkan hidup dengan penuh semangat.

15. Puisi “Bunga dan Tembok”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan persahabatan yang harus dijalin dengan kepercayaan dan kesetiaan. Puisi ini memberikan inspirasi untuk mempertahankan persahabatan yang telah terjalin.

16. Puisi “Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana”
Puisi karya Remy Sylado ini menggambarkan perasaan cinta yang diungkapkan dengan sederhana namun dengan tulus. Puisi ini memberikan inspirasi untuk mengungkapkan perasaan cinta dengan tulus dan sederhana.

17. Puisi “Tak Ingin Sendiri”
Puisi karya W.S. Rendra ini menggambarkan kesepian dan keinginan untuk memiliki teman dalam hidup. Puisi ini memberikan inspirasi untuk mencari teman yang bisa menemani dalam setiap perjalanan hidup.

18. Puisi “Aku Tak Bisa Jadi Satu”
Puisi karya Sutardji Calzoum Bachri ini menggambarkan bahwa manusia adalah makhluk yang berbeda-beda dan memiliki potensi yang berbeda-beda pula. Puisi ini memberikan inspirasi untuk menerima perbedaan dan menghargai keunikan setiap individu.

19. Puisi “Perahu Kertas”
Puisi karya Dewi Lestari ini menggambarkan perasaan cinta yang indah namun harus berakhir. Puisi ini memberikan inspirasi untuk menerima kenyataan dan melanjutkan hidup dengan optimisme.

20. Puisi “Air dan Api”
Puisi karya Chairil Anwar ini menggambarkan perbedaan antara dua orang yang saling mencintai namun harus bersikap keras demi kebaikan bersama. Puisi ini memberikan inspirasi untuk menghargai perbedaan dan mengatasi perbedaan dengan bijak.

FAQ:

1. Apa itu puisi lama?
Puisi lama adalah jenis puisi yang berasal dari zaman dahulu dan masih memiliki nilai keindahan dan pesan yang relevan hingga saat ini.

2. Siapakah penyair terkenal yang menciptakan puisi lama?
Beberapa penyair terkenal yang menciptakan puisi lama antara lain Chairil Anwar, W.S. Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, dan Sapardi Djoko Damono.

3. Mengapa puisi lama masih relevan hingga saat ini?
Puisi lama mengandung nilai-nilai budaya dan pesan yang masih relevan dengan kondisi zaman sekarang.

Tabel:

| No | Judul Puisi | Penyair | Tahun |
|—-|——————-|——————|——-|
| 1 | Wage Rudolf Supratman | Wage Rudolf Supratman | 1928 |
| 2 | Senja di Pelabuhan Kecil | Chairil Anwar | 1949 |
| 3 | Aku | Chairil Anwar | 1949 |
| 4 | Burung-Burung Manyar | W.S. Rendra | 1968 |
| 5 | Aku Ingin | Sapardi Djoko Damono | 1980 |
| 6 | Cintaku | Chairil Anwar | 1949 |
| 7 | Proklamasi | Chairil Anwar | 1946 |
| 8 | Kangen | W.S. Rendra | 1968 |
| 9 | Ibu Pertiwi | Chairil Anwar | 1946 |
| 10 | Si Burung Merak | Chairil Anwar | 1949 |
| 11 | Aku Ingin Hidup | Sutardji Calzoum Bachri | 1973 |
| 12 | Sendja Dalam Pancaran Lampu Jalan | Chairil Anwar | 1949 |
| 13 | Yang Lalu Biarlah Berlalu | Sitor Situmorang | 1964 |
| 14 | Merindu Lagi | Ahmad Tohari | 1987 |
| 15 | Bunga dan Tembok | Chairil Anwar | 1949 |
| 16 | Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana | Remy Sylado | 1981 |
| 17 | Tak Ingin Sendiri | W.S. Rendra | 1968 |
| 18 | Aku Tak Bisa Jadi Satu | Sutardji Calzoum Bachri | 1985 |
| 19 | Perahu Kertas | Dewi Lestari | 2004 |
| 20 | Air dan Api | Chairil Anwar | 1949 |

Demikianlah 20 contoh puisi lama yang masih relevan untuk dibaca dan dipelajari. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi para pembaca. Terima kasih telah membaca artikel ini hingga tuntas!

Sumber :